Minggu, 14 Oktober 2012

Doa Dan Realita

Ketika ada seseorang meminta segelas air dari orang lain, tapi, ketika air itu diberikan kepadanya dia menolak air itu, maka, sebutan apa yang cocok bagi orang seperti itu? Dan ketika jiwa orang itu berulang-ulang meminta air dari orang tersebut, tapi setiap kali dia memberikannya saat itu juga orang itu menolaknya.. apakah dia dinamakan sebagai orang gila, stres, pembohong, suka bermain?

Sangat mungkin sekali orang itu diberi sebutan apa pun di antara sebutan-sebutan tersebut atau yang mirip dengannya.. Jutaan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia mengerjakan shalat dan mereka semua juga membaca surah al- Fatihah yang merupakan salah satu rukun shalat yang tidak akan sah shalat itu kecuali dengan membaca surah ini. Mereka membacanya dalam sehari sebanyak tujuhbelas kali, diluar sunah-sunah rawatib yang otomatis menambah jumlah bacaannya ini, ini artinya, bahwasanya mereka mengulang-ulang doa setiap kali membaca,
"Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan." (QS. Al-Fatihah: 5)

Pada kenyataannya, sebagian besar mereka tidak mengucapkan demikian,... memang, lisan mereka mengatakan ya Tuhan "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah," maksudnya hanya kepada- Mu kami tunduk, hanya kepada-Mu kami taat, hanya kepada-Mu kami mengikuti dan hanya kepada-Mu kami berserah diri, kami patuh dan tidak takut kecuali hanya kepada-Mu, kami tidak berharap kecuali hanya kepada-Mu, kami tidak tunduk kecuali hanya kepada peraturan-Mu dan kami tidak takut kecuali hanya kepada-Mu.

Tapi realita diri mereka sendiri tidak mengatakan demikian, mereka tunduk kepada manusia, patuh kepada orang-orang yang membuat aturan-aturan manusiawi yang tidak berdasarkan pada peraturan Allah, mereka bergetar saat di teror sesama manusia, dengan memutuskan penghasilan,  atau di teror dengan pembunuhan, mereka menjadikan selain Allah sebagai tuhan-tuhan yang mereka patuhi, mereka merendahkan diri dan takut kepadanya, tunduk kepadanya, dan menyerahkan diri mereka kepadanya. Sesungguhnya hawa nafsu mereka, para pemimpin mereka, syahwat mereka , wanita mereka, harta mereka, pakaian mereka, kendaraan mereka, binatang ternak mereka, kedudukan mereka, dan semua perhiasan yang ada dimuka bumi ini adalah tuhan-tuhan selain Allah, walaupun demikian selama sehari penuh mereka mengatakan lebih dari tujuhbelas kali "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah."

Dan mereka mengatakan, "Hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan," maksudnya bahwasanya kami ya Tuhan, jika tertimpa musibah, cobaan, membutuhkan pertolongan, dan saat kami lemah, kami tidak menghadapkan diri kami kepada seorang pun selain Engkau untuk memohon pertolongan dan agar kami selamat dari musibah tersebut. Tetapi realita tidak mengatakan demikian, sesungguhnya jika mereka ditimpa musibah atau kesulitan hidup, mereka menghadapkan diri mereka kepada sesama makhluk sebelum menghadap kepada sang Khaliq (Pencipta), dan mereka meyakini bahwasanya makhluk itu memiliki kemampuan mendatangkan manfaat atau bahaya, mereka sama sekali lalai untuk menghadapkan diri, kembali dan bersimpuh dihadapan Allah, padahal sesungguhnya mereka mengatakan "Tunjukilah kami jalan yang lurus." (QS. Al-Fatihah: 6)

Yaitu jalan yang dilalui oleh para salafus shalih; para pengikut nabi-nabi, sahabat, dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga hari kiamat. Tapi realita tidak  mengatakan demikian, mereka masih tetap melakukan kemaksiatan, masih melakukan riba, zina, memandang apa-apa yang diharamkan Allah, berbohong, membicarakan keburukan orang lain, mengadu domba, menipu, kedengkian yang memenuhi hati mereka dan lemah semangat, mempertuhankan dunia dan tidak memiliki komitmen, lalu petunjuk yang mana yang mereka kehendaki??

Apakah hal ini berarti bahwa jutaan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia itu berbohong kepada Allah, dan menipu-Nya sebanyak tujuhbelas kali dalam sehari, dan keadaan mereka seperti orang gila yang meminta air dari orang yang memilikinya tetapi ketika diberi dia menolaknya. Apakah itu merupakan kebiasaan yang telah dominan hingga mencabut hubungan antara perkataan dan perbuatan, dan ini merupakan penyakit jiwa yang tidak dikenali  ataukah merupakan kebohongan yang menyelimuti kehidupan kita, sehingga kita tidak bisa membedakan antara dusta kepada manusia dengan dusta kepada Allah, ataukah itu merupakan materialisme yang telah menyelimuti hati hingga menjadi seperti penyakit kronis yang membutakan penglihatan manusia dari pandangan yang hakiki dan dari kecermatan, ataukah itu merupakan kemaksiatan-kemaksiatan yang membuat hati menjadi buta? Ataukah itu merupakan kumpulan dari semua itu? Jika hal ini benar, maka ini benar-benar merupakan  bencana yang melanda umat ini.

Allah s.w.t berfirman, "Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.: (QS. Ash-Shaff: 3) []


Abdul Hamid al-Bilaly


Baca Selengkapnya..

Minggu, 07 Oktober 2012

Cara Membagi Hukuman

Ada-ada saja siasat Abunawas ini untuk lolos dari segala tipu daya lawan serta ujian raja. Sang raja meminta untuk menghadirkan ibu Abunawas di hadapannya meski raja tahu bahwa kalau ibunya Abunawas ini telah meninggal.



Kisahnya, Pada suatu pagi yang cerah, Abunawas datang ke istana karena dipanggil untuk menemani sang raja yang sudah lama kangen akan cerita lucu Abunawas.

Mereka berbincang-bincang dengan riang gembira. Setelah sekian lama berbincang, raja tiba-tiba saja ingin menguji kepandaian Abunawas.
“Wahai Abunawas, besok bawalah ibumu ke istanaku, nanti engkau akan aku beri hadiah seratus dinar,” kata raja harun Ar-Rasyid.


Abunawas kaget sekali mendengar titah rajanya. Bagaimana tidak, raja sudah tahu kalau ibunya telah lama meninggal dunia, bahkan raja ikut melayat ke rumah Abunawas. Namun, karena iming-iming hadiah yang sangat menggiurkan itu, Abunawas bukannya mengelak malah dia menyetujui permintaan raja tersebut.

Sesampainya di rumah, Abunawas sangat sibuk sekali untuk mencari seorang wanita tua yang kemudian nantinya akan dijadikan ibunya dan dibawa ke istana.

Setelah lama mencari, akhirnya orang yang diinginkan akhirnya ketemu juga. Dengan panjang lebar Abunawas menjelaskan maksudnya kepada perempuan itu. Ia pun berjanji akan membagi hadiah yang akan diterimanya dengan adil, separuh-separuh. Tanpa pertimabangan lagi, perempuan itu menyetujui permohonan Abunawas.

Pada keesokan harinya, pagi-pagi sekali Abunawas sudah sampai di istana sambil menggendong seorang perempuan tua.

“Wahai Abunawas, diakah ibumu?” tanya sang raja.
“benar Tuanku, inilah ibuku. beliau sudah tua dan kakinya lemah sehingga hamba harus menggendongnya ke istana,” tutur Abunawas.

“Benarkah engkau ibunya Abunawas? Awas ya kalau bohong, maka akan aku hukum dirimu,” tanya raja kepada perempuan tua itu.

Begitu mendengar ucapan rajanya, perempuan itu ketakutan sekali, sehingga ia membuat pengakuan yang sebenarnya, bahwa semua itu adalah sandiwara Abunawas untuk mendapatkan hadiah dari raja.

Raja Harun tertawa cekikian dan akan menghukum abu nawa 100 kali pukulan sebagai hukumannya. “Karena engkau berjanji kepadaku akan membawa ibumu ke sini, aku pun berjanji akan memberimu hadiah seratus dinar, akan tetapi engkau tidak bisa memenuhi janjimu. Dari itu, engkau harus dihukum dengan100 kali pukulan,” kata raja.

Dalam kondisi terdesak itu, Abunawas dengan susah payah memeras otak agar terhindar dari hukuman. Sejenak kemudian, ia sudah menemukan cara ampuh untuk lepas dari hukuman itu. “Wahai Tuanku, hamba berjanji dengan perempuan tua itu akan membagi hadiah yang akan paduka berikan dengan sama rata.

“Karena sekarang hamba dihukum 100 kali pukulan, biarlah yang 50 pukulan saya terima, sedangkan yang 50 pukulan lagi tolong diberikan kepada perempuan tua itu,” kilah Abunawas.

Dalam hati raja berguman, “Jangankan dipukul 50 kali, dipukul satu kali saja perempuan tua ini tidak akan mampu berdiri.” Akhirnya raja mengambil keputusan bahwa uang yang 50 dinar diberikan kepada perempuan tua itu.

Dalam keadaan tersebut, Abunawas menyela rajanya. “Ampun beribu ampun Paduka, jika ibuku telah mendapat hadiah dari Paduka, tidak adil kiranya kalau anaknya ini dilupakan begitu saja,” protes Abunawas.
:Hmmm….. ¦baiklah, terimalah pula bagianmu ini,” kata raja sambil memberikan uang 50 dinar kepada Abunawas

Baca Selengkapnya..

Sabtu, 06 Oktober 2012

7 Keajaiban Janin

Banyak orang belum tahu bahwa ketika jabang bayi dalam janin berusia lebih dari lima bulan, mereka sebenarnya sudah dapat berinteraksi dengan dunia di luar janin yang maha luas. Mereka dapat mendengar, merasakan, dan belajar. Ibarat seseorang yang berada dalam ruangan amphitheater yang supercanggih, lebih canggih dari kelas mana pun juga di dunia ini. 

Menurut Fred J. Schwartz, MD, ahli anestesi dari Piedmont Hospital in Atlanta, Georgia, selama dalam kandungan, bayi telah mampu melakukan 7 hal yang ajaib. Apakah itu? Ini dia;

1. Kebiasaan Menghisap Jempol
Jangan heran jika bayi Anda gemar menghisap jempol, karena ternyata kebiasaan ini sudah dimulai sejak dalam kandungan. Refleks isap ini membantu bayi saat akan menyusu, maka ibu tidak perlu lagi memaksakan untuk menyodorkan puting. Keahlian mengisap jempol ini sudah mulai sejak minggu ke-19 karena otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik, sehingga mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol.

2. Kebiasaan Berenang
Sejak bayi di dalam kandungan ia sudah terbiasa berada di dalam air selama 9 bulan, yaitu cairan ketuban. Bayi sedang senang-senangnya berenang di usia kehamilan 20 minggu. Saat ini bayi sedang membuat gerakan-gerakan aktif yang dapat dirasakan ibu, mungkin karena panjangnya baru separuh dari panjang lahir dan beratnya baru sekitar 340 gram, sehingga ia masih punya banyak ruang untuk berenang.

3. Kebiasaan Cegukan
Saat hamil, terkadang ibu merasakan gerakan continu di satu bagian perutnya. Bisa jadi saat itu janin sedang cegukan. Hal ini biasanya dirasakan sejak kandungan menginjak minggu ke-25. Hal ini menandakan bahwa janin sedang berlatih pernapasan. Saat ini janin menghirup dan mengeluarkan air ketuban, ketika air ketuban yang tertelan terlalu banyak maka ia akan cegukan. Hal ini sesuatu yang wajar.

4. Mendengar
Banyak yang menyarankan ibu hamil sering-sering berkomunikasi dengan janin dalam kandungannya. Hal ini benar, karena meski masih di dalam kandungan, janin sudah dapat mendengar suara ibunya sendiri dan suara orang lain di sekitarnya. Saat melakukan USG 4 dimensi, selain memeriksa kelengkapan organ tubuh, dokter juga akan meminta janin melakukan sesuatu dan melihat respon si janin. Misalnya, ketika janin sedang menunduk, ketika dokter meminta ia menegakkan kepala, ternyata janin bisa mengikuti perintah. Jadi sebaiknya ibu hamil berhati-hati dalam berkata-kata karena janin juga bisa mendengar jika ibunya sedang marah-marah. Hal ini terbukti dengan reaksi perut yang langsung mengencang.

5. Membedakan Terang dan Gelap
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi sejak dalam kandungan 27-28 minggu sudah bisa membuka matanya, sehingga sudah bisa membedakan antara gelap dan terang. Bisa terlihat ketika dokter menempelkan senter di perut, ia bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim. Bahkan janin bisa mengedipkan mata jika menurutnya terlalu silau atau terang.

6. Mengekspresikan Diri
Sejak dalam kandungan janin ternyata sudah bisa mengekspresikan diri sesuai dengan yang sedang dirasakan ibunya. Jika ibu dalam keadaan bahagia, duduk santai sambil mendengarkan musik, maka janin juga akan merasakan kebahagiaan tersebut sehingga ia akan tersenyum. Sebaliknya, jika ibu sedang stres, maka janin akan menyengitkan dahi. Lihat saja pada potret USG 4 dimensi bayi Anda.

7. Belajar Dua Bahasa
Ternyata, bayi di dalam kandungan bisa belajar memahami bahasa yang sering ia dengar, bahkan hingga dua bahasa sekaligus. Dan kemampuan ini terbawa hingga mereka lahir. Dalam sebuah penelitian yang dimuat di Psychological Science, bayi yang terbiasa mendengar dua bahasa selama dalam rahim ibunya kelak akan lebih mudah belajar dua bahasa. Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian psikolog dari Universitas of British Columbia dan Organization for Economic Cooperation and Development di Perancis.

Baca Selengkapnya..

Jumat, 05 Oktober 2012

Sikap adalah Segalanya

Alkisah, ada seekor anak anjing yang tersasar dan gagal menemukan jalan pulang ke rumah majikannya. Dengan putus asa, anak anjing itu berjalan tak tentu arah, dan kemudian berteduh di sebuah rumah karena hujan turun rintik-rintik. Dengan sedih, anak anjing itu meringkuk di dekat daun pintu depan yang sedikit terbuka, dan berkeluh kesah. Dia berharap segera dapat menemukan jalan pulang, karena dia lapar dan sangat merindukan tempat tidurnya yang nyaman dan hangat.

Saat tengah berkeluh kesah begitu, tanpa sengaja matanya menangkap bayangan anjing lain yang juga sedang meringkuk di dekat daun pintu depan. Dia melompat bangun dengan terkejut, dan melihat anjing yang dilihatnya pun bangkit dari meringkuknya, dan kemudian mereka berdua berdiri berhadap-hadapan sambil saling memandangi. Anjing kecil merasa tak nyaman dengan kejadian ini, dan berusaha mengatakan sesuatu, tapi tak bisa karena lidahnya kelu. Bahkan dia kemudian merasa terkejut dan heran karena anjing yang berdiri di hadapannya ini mirip sekali dengannya, baik dari ukuran tubuh maupun warna bulunya.
Sesaat anjing kecil tak tahu harus berkata atau berbuat apa. Namun karena anjing yang berdiri di hadapannya itu selalu memandanginya, anjing kecil menjadi tak senang dan menyalakinya. Tak diduga, begitu dia menyalaki anjing itu, anjing itupun menyalakinya.


Nyali anjing kecil ciut karena yakin anjing yang berdiri di hadapannya ini tak senang dia memasuki rumahnya. Khawatir akan diserang, anjing kecil menjauhi anjing itu, dan ternyata anjing itupun menjauhinya. Anjing kecil terhenyak, dan menghentikan langkah dengan terheran-heran. Dalam hati dia bertanya-tanya; “Apakah anjing itu juga takut kepadaku?”

Yakin apa yang difikirkannya benar, keberanian anjing kecil tumbuh. Untuk menunjukkan kepada anjing di hadapannya kalau dia bukan penakut, ajing kecil menyalaki anjing itu dengan sangat keras. Namun anjing kecil kembali terhenyak, bahkan nyalinya menciut lagi, karena begitu dia menyalaki anjing di hadapannya itu, anjing itupun menyalakinya. Anjing kecil celingukkan untuk mencari bantuan, namun lagi-lagi dia tersentak karena di kiri kanan anjing yang berdiri di hadapannya, ternyata ada anjing-anjing lain yang ukuran tubuh dan warna bulunya sama dengan anjing itu maupun dengan dirinya. Anjing kecil pun lari terbirit-birit meninggalkan rumah karena takut dikeroyok. Di jalan di depan rumah, dia berpapasan dengan seekor anjing dewasa.

“Hey! Mengapa kamu ketakutan seperti itu?” tegur anjing dewasa.
Anjing kecil memberitahu kalau di rumah tempatnya berteduh terdapat banyak sekali anjing, dan anjing-anjing itu semuanya galak.
“Anjing-anjing itu mirip sekali denganku, baik ukuran tubuh maupun warna bulunya,” imbuh anjing kecil.

Anjing dewasa terheran-heran, dan kemudian tertawa terbahak-bahak. Dia memberitahu kalau rumah tempat anjing kecil berteduh adalah rumah kosong, karena si empunya rumah telah pindah beberapa bulan lalu, dan rumah itu dalam proses penjualan.
“Kalau begitu anjing-anjing yang di sana semuanya anjing liar, ya? Pantas semuanya galak,” anjing kecil menyimpulkan.
Anjing dewasa menggeleng-gelengkan kepala, dan memberitahu kalau dia telah sangat sering memasuki rumah itu, namun tidak pernah bertemu dengan seekor anjing lain pun di sana.

“Tapi di rumah itu memang ada banyak sekali cermin yang digantungkan di dinding-dindingnya, sehingga siapapun yang mendekat atau berdiri di depan cermin-cermin itu, pasti akan melihat pantulan dirinya. Jadi anjing-anjing yang kamu lihat mirip denganmu itu sebenanya pantulan dirimu sendiri pada cermin itu,” imbuhnya.
“Oya?” anjing kecil tak percaya.

“Cobalah kembali ke sana, dan tersenyumlah di depan cermin-cermin itu. Maka kamu akan menemukan anjing yang mirip denganmu sedang tersenyum kepadamu,” tegas anjing dewasa.

Pelajaran apa yang dapat kita petik dari kisah klasik ini? Intinya adalah, apa yang kita terima selama ini seringkali tergantung pada bagaimana sikap kita terhadap apa yang ada di sekitar kita, termasuk lingkungan. Kita dapat membuat diri kita menjadi A, B, C, dan D, jika kita memang ingin seperti itu. Jika kita ingin berbuat jahat kepada seseorang, maka kita akan berbuat seperti yang kita inginkan. Begitupula sebaliknya.

Pertanyaan terbesarnya sekarang adalah, apa yang Anda inginkan untuk hidup Anda? Kesuksesan yang memberikan kenyamanan hidup, kebahagiaan, dan derajat yang tinggi? Atau sebaliknya? Jika Anda ingin sukses, canangkan hal itu dalam diri Anda, maka diri Anda akan membawa Anda pada tujuan yang ingin dicapai.

Anda mungkin akan berkata; “Saya ingin begini dan begitu, tapi saya punya banyak kendala. Saya tak punya uang untuk kuliah, saya tak punya modal untuk membuka usaha yang saya rencanakan, saya tak tahu bagaimana caranya mencapai apa yang saya inginkan, dan sebagainya”.

Mengapa ini menjadi kendala? Orang bijak mengatakan; “Anda adalah apa yang Anda fikirkan”. Jika Anda merasa bahwa ini sulit dan itu sulit, maka Anda akan merasa sulit. Jika sebaliknya, maka yang Anda rasakan adalah sebaliknya juga. Selalu ada solusi untuk setiap permasalahan. Yang paling utama dan terpenting adalah, tumbuhkan keinginan atau motivasi dalam diri Anda, karena hal ini laksana BBM yang memanaskan dan kemudian menggerakkan roda mesin kendaraan. Jika mesin tidak dipanasi, kendaraan takkan jalan dan stay di satu tempat selamanya. Jika kendaraan telah melaju, Anda tinggal mengendalikan arah dan tujuannya, sambil mencari solusi jika ada kendala menghadang. Ingat pemeo penting ini; “JIka Anda lunak terhadap diri Anda, maka dunia akan keras kepada Anda. Sebaliknya, jika Anda keras kepada diri Anda, maka dunia akan lunak kepada Anda”.

Kata-kata bijak ini menjelaskan kepada Anda; jika Anda terlalu banyak kompromi terhadap diri Anda, sehingga Anda kerap menunda-nunda pekerjaan, malas, dan lebih senang memanjakan diri dengan mengejar kesenangan sesaat sehingga waktu yang berharga terbuang percuma, maka Anda akan mendapatkan kehidupan yang sulit, kehidupan yang membuat Anda menderita dan mungkin juga akan membuat Anda sering menangis. Sebaliknya, jika Anda senantiasa memacu diri agar waktu yang berharga dapat memberikan manfaat pada masa kini maupun masa mendatang, maka kehidupan akan memberi Anda kesenangan, kenyamanan, kebahagiaan, kehormatan, dan sebagainya, karena perjuangan Anda dalam mencapai apa yang Anda inginkan, telah memasukkan Anda dalam jajaran orang sukses di dunia ini.

Ingat juga slogan penting ini; “Hasil akhir yang berkualitas diawali dari implementasi yang berkualitas (Quality Implementation / QI)”. Maka awalilah selalu hari Anda dengan fikiran-fikiran yang berkualitas, fikiran-fikiran yang dapat menumbuhkan semangat dan motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan. Lalu implementasikan pula secara berkulitas. Selamat berjuang. Semoga Anda mendapatkan hasil yang berkualitas. 

Baca Selengkapnya..

Selasa, 02 Oktober 2012

Pesugihan dan Pesta Seks Gunung Kemukus


Beragam cara dilakukan banyak orang untuk menjadi kaya. Sebagian memilih jalan normal dengan bekerja lebih giat dan berusaha lebih keras, sementara sebagian lain memilih mencoba mencari jalan pintas

meskipun tampak tidak masuk akal. Banyak orang beranggapan bahwa dengan pesugihan, kekayaan akan didapat segera tanpa harus bekerja membanting tulang. Salah satu ritual pesugihan yang sangat terkenal adalah ritual pesta seks di Kemukus.

Kemukus adalah salah satu tempat di daerah Jawa Tengah, tepatnya di kota Sragen. Sebagai kawasan gunung, tempat ini tidak dikenal karena panorama alam yang mempesona, tetapi karena reputasi sebagai tempat mencari pesugihan.

Hal yang sangat menarik buat pencari pesugihan adalah ritual yang harus dilakukan di tempat ini. Untuk mendapatkan pesugihan, seseorang harus melakukan pesta seks dengan wanita bukan pasangan resmi mereka selama tujuh kali berturut-turut dengan pasangan yang sama. Pesta seks ini dianggap sebagai syarat untuk mendapatkan pesugihan yang diinginkan.

Salah satu syarat dalam berhubungan seks di tempat ini adalah perbuatan tersebut harus dilakukan di tempat terbuka di wilayah gunung Kemukus tersebut. Sebagai pencari pesugihan membawa pasangan resmi mereka sendiri dan melakukan hubungan badan di tempat tersebut. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki pasangan ataupun pasangan tidak resmi yang sama-sama menginginkan pesugihan.

~ Di gunung Kemukus sendiri tersedia jasa teman tidur.

Banyak PSK yang menawarkan diri untuk menjadi teman tidur sesaat dalam ritual mesum tersebut. Para pekerja komersial ini datang dari berbagai daerah karena magnet gunung Kemukus sebagai tempat mencari penghasilan mudah dan aman.

Tempat ini seolah menjadi surga pecinta prostitusi karena tingkat keamanannnya. Sebagaian orang menganggap berhubungan seks di alam terbuka akan terasa sangat menyenangkan. Hal tersebut menjadi sangat menyenangkan ketika mereka tidak akan mendapati resiko dirazia oleh aparat dan sebagainya. Pihak keamanan setempat akan dengan sigap mengamankan prosesi ritual pengunjung tempat ini, termasuk prosesi seksual tak resminya.

Buat pencari pesugihan, mendatangi gunung ini adalah cara kaya yang mudah, murah, dan menyenangkan. Tak jarang banyak pencari pesugihan yang berulang kali datang ke wilayah ini dengan berbagai alasan. Salah satu alasan adalah mereka belum berhasil berhubungan seks dengan perempuan yang sama sebanyak tujuh kali berturut-turut. Tentu saja, hal ini bisa diartikan sebagai alasan untuk mempermulus keinginan melakukan pesta seksual di areal ini.

Tentu, masih banyak cara kaya yang lebih logis dan tidak melanggar kaidah agama. Lantas, bagaimana bisa pesugihan seksual ini terus berlanjut? Buat pemerintah daerah setempat, wilayah ini memberi kontribusi pemasukan daerah yang cukup besar. Setidaknya, aliran dana sebesar Rp 170 juta per bulan masuk ke kas daerah. Melihat angka yang besar, bukan tidak mungkin jumlah sebenarnya jauh lebih besar dari angka tersebut.
Baca Selengkapnya..

Coment Here . . . ! ! !

Yanto Biggoss © 2008 Template by:
SkinCorner