Kamis, 27 September 2012

5 Langkah Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat

Mengapa Harus Menjadi Pribadi Yang bermanfaat?

Menarik sekali, banyak tulisan yang membahas pentingnya menjadi pribadi yang bermanfaat. Mengapa banyak orang yang tertarik tentang bahasan ini, sebab ini salah satu perintah Rasulullah saw kepada umatnya. Sabda beliau:

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (H.R Ahmad, Thabrani, Dharuqutni Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)

Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Seorang Muslim lebih diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain, bukan hanya mencari manfaat dari orang atau memanfaatkan orang lain. Ini adalah bagian dari Implementasi konsep Islam yang penuh cinta, yaitu memberi.


Selain itu, manfaat yang kita berikan kepada orang lain, semuanya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri

Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri (Q.S 17:7)

Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah membantu keperluannya. (Muttafaq'alaih)

Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu'min dari berbagai kesulitan2 dunia, Allah akan menyelesaikan kesulitan2nya di hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah memudahkan baginya di dunia dan akhirat. (H.R Muslim)

Setelah mengetahui manfaat"menjadi pribadi yang bermanfaat". pertanyaanya adalah bagaimana caranya agar kita menjadi pribadi yang bermanfaat?


Langkah-Langkah Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat

Langkah #1: Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah kemauan

Kuncinya adalah kemauan, kemauan kita memberikan manfaat kepada orang lain. Jika kita punya harta, kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain dengan harta. Jika kita punya ilmu, kita bisa memberikan manfaat ilmu kepada orang lain. Jika kita punya tenaga, kita bisa memberikan manfaat dari tenaga kita kepada orang lain.

Ini adalah langkah awal, kita harus memiliki kemauan untuk memberikan manfaat kepada orang lain. Bagaimanapun kondisi kita. Jangan malah mencari-cari cara untuk mendapatkan manfaat dari orang lain bahkan memanfaatkan orang lain.

Jika kita mau, bagaimanapun kondisi kita, kita bisa memberikan manfaat bagi orang lain.

Langkah #2: Take Action Now

Apa yang bisa kita lakukan sekarang untuk memberikan manfaat kepada orang lain? kita bisa share artikel ini melalui facebook atau twitter kita. Ini jauh lebih memberikan manfaat kepada teman-teman kita daripada kita update status yang tidak penting bahkan hanya berisi keluhan dan caci maki.

Lihat sekitar kita, adakah yang bisa kita bantu, adakah yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki lingkungan, rumah, atau kantor kita? Akan banyak yang bisa kita lakukan untuk memberikan manfaat kepada orang lain.

Langkah #3: Biasakanlah Memberikan Manfaat, Jadikan Gaya Hidup Kita

Jika memberikan manfaat kepada orang sudah menjadi kebiasaan hidup kita, maka kita sudah menjadi pribadi yang bermanfaat. Pada langkah #2, kita baru disebutkan melakukan kebaikan(belum menjadi akhlaq), namun jika sudah menjadi kebiasaan dan menjadi gaya hidup kita, maka kita sudah menjadi pribadi yang bermanfaat.

Ini yang kadang dilupakan orang. Banyak yang hanya membahas sampai melakukan kebaikan dengan cara membantu orang lain. Namun itu belum menjadi kepribadian, baru sebatas mau melakukan. Sebuah tindakan, akan menjadi akhlaq saat kita sudah melakukan dengan biasa tanpa memikirkannya terlebih dahulu.

Kita memberi, belum tentu kepribadian kita. Namun jika kita sudah biasa memberi dan menjadi gaya hidup kita, barulah disebut kepribadian.

Langkah #4: Tingkatkan Manfaat Diri Kita

Harus ditingkatkan? Tentu saja, sebab menurut hadits diatas, tidak hanya mengatakan menjadi pribadi yang bermanfaat, tetapi ada kata superalif yaitu Paling. Artinya: Kita ditantang untuk menjadi juara dalam kebaikan. Kita harus menjadi yang paling memberikan manfaat kepada orang lain. Bukan sekedar memberikan manfaat.

Bagaimana cara meningkatkan manfaat diri kita? Ya, Kita harus meningkatkan kuantitas dan kualitas kebaikan kita. Kuantitas bisa dillihat dari frekuensi dan besarnya apa yang kita berikan kepada orang lain. Sementara kualitas manfaat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kualitas diri kita, yaitu dengan meningkatkan keterampilan dan kemampuan kita, sehingga apa yang kita berikan akan bermanfaat.

Langkah #5: Raih Manfaatnya Untuk Kita Juga

Jangan sampai, kita memberikan manfaat tetapi tidak memberikan manfaat untuk diri kita sendiri. Bukan, saya bukan mengatakan berharap dari orang yang kita berikan manfaat. Bukan itu. Namun, yang saya maksud adalah kita harus menghindari semua dari penghapus pahala amal, itu ketidak ikhlasan atau riya'.

Jadi, agar kita benar-benar mendapatkan dari manfaat yang kita berikan kepada orang lain, kita harus ikhlas. Ikhlas adalah kunci diterimanya amal. Dan hanya amal yang diterima Allah SWT yang akan memberikan manfaat kepada kita dunia dan akhirat.

Niatkan, bahwa apa yang kita lakukan hanya karena Allah, bukan karena ingin disebut pribadi yang bermanfaat (pujian). Penyakit riya sungguh tidak terlihat, sangat samar, sehingga kita harus hati-hati.

Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah-pun, ia akan mendapatkan balasannya (QS Al-zalzalah:7)

Itulah kelima langkah menjadi pribadi yang bermanfaat, bahkan paling bermanfaat.

Semoga bermanfaat.


0 komentar:

Posting Komentar

Coment Here . . . ! ! !

Yanto Biggoss © 2008 Template by:
SkinCorner